Pengertian tanggung jawab social perusahaan atau CSR sangat beragam.
Intinya, CSR adalah operasi bisnis yang berkomitmen tidak hanya untuk
meningkatkan keuntungan perusahaan secara finansial, tetapi untuk
pembangunan sosial-ekonomi kawasan secara holistik, melembaga, dan
berkelanjutan. Beberapa nama lain yang memiliki kemiripan dan bahkan
sering diidentikkan dengan CSR adalah corporate giving, corporate
philanthropy, corporate community relations, dan community development.
Tanggung jawab perusahaan ( CSR ) yang baik CSR yang baik (good CSR)
memadukan empat prinsip good corporate governance, yakni fairness,
transparency, accountability, dan responsibility, secara harmonis. Ada
perbedaan mendasar di antara keempat prinsip tersebut (Supomo, 2004).
Tiga prinsip pertama cenderung bersifat shareholders-driven karena lebih
memerhatikan kepentingan pemegang saham perusahaan.
Sebagai contoh, fairness bisa berupa perlakuan yang adil terhadap
pemegang saham minoritas; transparency menunjuk pada penyajian laporan
keuangan yang akurat dan tepat waktu; sedangkan accountability
diwujudkan dalam bentuk fungsi dan kewenangan RUPS, komisaris, dan
direksi yang harus dipertanggung jawabkan.
1. Syarat bagi Tanggung Jawab Moral
• Tindakan itu dijalankan oleh pribadi yang rasional
• Bebas dari tekanan, ancaman, paksaan atau apapun namanya
• Orang yang melakukan tindakan tertentu memang mau melakukan tindakan itu
Dalam membahas prinsip-prinsip etika profesi dan prinsip-prinsip etika
bisnis, kita telah menyinggung tanggung jawab sebagai salah satu prinsip
etika yang penting. Persoalan yang pelik yang harus dijawab pada tempat
pertama adalah manakah kondisi bagi adanya tanggung jawab moral.
Manakah kondisi yang relevan yang memungkinkan kita menuntut agar
seseorang bertanggung jawab atas tindakannya.
2. Status Perusahaan
Terdapat dua pandangan (Richard T. De George, Business Ethics, hlm.153), yaitu:
• Legal-creator, perusahaan sepenuhnya ciptaan hukum, karena itu ada hanya berdasarkan hokum
• Legal-recognition, suatu usaha bebas dan produktif
Tanggung jawab sosial perusahaan hanya dinilai dan diukur berdasarkan
sejauh mana perusahaan itu berhasil mendatangkan keuntungan
sebesar-besarnya (Milton Friedman,The Social Responsibilities of
Business to Increase Its Profits, New York Times Magazine,13-09-1970)
Perusahaan adalah sebuah badan hukum. Artinya perusahaan dibentuk
berdasarkan peraturan hukum tertentu dan disahkan dengan hukum atau
legal tertentu. Karena iti, keberadaannya dijamin dan sah menurut hukum
tertentu. Itu berarti perusahaan adalah bentukan manusia, yang
eksistensinya diikat berdasarkan aturan hukum yang sah.
Sebagai badan hukum perusahaan mempunyai hak hak legal tertentu
sebagaimana yang dimiliki oleh manusia. Misalnya hak milik pribadi, hak
paten, hak atas milik tertentu, dan sebagainya. Sejalan itu, perusahaan
juga mempunyai kewajiban legal untuk menghormati hak legal perusahaan
lain atau tidak boleh merampas hak perusahaan lain.
Ini hanyalah bentuk tanggung jawab legal…
Anggapan bahwa perusahaan tidak punya tanggung jawab moral sama saja
dengan mengatakan bahwa kegiatan perusahaan bukanlah kegiatan yang
dijalankan oleh manusia Tanggung jawab moral perusahaan dijalankan oleh
staf manajemen Tanggung jawab legal tidak dapat dipisahkan dari tanggung
jawab moral
Sesungguhnya, pada tingkat operasional bukan hanya staf manajemen yang
memikul tanggung jawab sosial dan moral perusahaan ini, melainkan
seluruh karyawan….
3. Lingkup Tanggung jawab Sosial
• Keterlibatan perusahaan dalam kegiatan sosial yang berguna bagi kepentingan masyarakat luas
• Keuntungan ekonomis
Tanggung jawab social menunjukkan tanggung jawab perusahaan terhadap
kepentingan pihak-pihak lain secara lebih luas daripada sekedar terhadap
kepentingan perusahaan belaka. Dengan konsep tanggung jawab social
perusahaan mau dikatakan bahwa kendati secara moral adalah baik bahwa
perusahaan mengejar keuntungan, tidak dengan sendirinya perusahaan
dibenarkan untuk mencapai keuntungan itu dengan mengorbankan kepentingan
pihak-pihak lain. Artinya keuntungan dalam bisnis tidak mesti dicapai
dengan mengorbankan kepentingan pihak lain, atau kepentingan masyarakat
luas.
Dengan
demikian dengan konsep tanggung jawab social dan moral perusahaan mau
dikatakan bahwa suatu perusahaan harus bertanggung jawab atas tindakan
dan kegiatan bisnisnya yang mempunyai pengaruh atas orang-orang
tertentu, masyarakat, serta lingkungan dimana perusahaan itu beroperasi.
4. Argumen yang Menentang Perlunya Keterlibatan Sosial Perusahaan
• Tujuan utama Bisnis adalah Mengejar Keuntungan
Sebesar-besarnyaArgument keras yang menentang keterlibatan perusahaan
dalam berbagai kegiatan social sebagai wujud tanggung jawab social
perusahaan adalah paham dasar bahwa tujuan utama, bahkan satu satunya,
dari kegiatan bisnis adalah mengejar keuntungan sebesar besarnya. Selain
itu, fungsi bisnis ini adalah fungsi ekonomis, buka fungsi social.
Artinya bisnis adalah kegiatan ekonomi bukan kegiatan social
• Tujuan yang terbagi-bagi dan Harapan yang membingungkan Yang mau
dikatakan disini adalah bahwa keterlibatan social sebagai wujud tanggung
jawab social perusahaan akan menimbulkan minat dan perhatian yang
bermacam ragam, yang pada akhirnya akan mengalihkan, bahkan mengacaukan
para perhatian pimpinan perusahaan. Asumsinya keberhasilan perusahaan
dalam bisnis modern penuh persaingan yang ketat sangat ditentukan oleh
konsentrasi seluruh perusahaan, yang ditentukan oleh konsentrasi
pimpinan perusahaan, pada core businessnya.
• Biaya Keterlibatan Sosial Keterlibatan social sebagai wujud tanggung
jawab sosial perusahaan malah dianggap memberatkan masyarakat.
Alasannya, biaya yang dgunakan untuk keterlibatan perusahaan itu bukan
biaya yang disediakan oleh perusahaan itu, melainkan biaya yang telah
diperhitungkan sebagai salah satu komponen dalam harga barang dan jasa
yang ditawarkan dalam pasar.
• Kurangnya Tenaga Terampil di Bidang Kegiatan Sosial Argument ini
kembali menegaskan mitos bisnis amoral yang telah kita lihat. Dengan
argument ini mau dikatakan bahwa para pemimpin perusahaan tidak
professional dalam membuat pilihan dan keputusan moral. Mereka hanya
professional dalam bidang bisnis dan ekonomi. Karena itu, perusahaan
tidak punya tenaga terampil yang siap untuk melakukan kegiatan-kegiatan
social tertentu.
5. Argumen yang Mendukung Perlunya Keterlibatan Sosial Perusahaan
• Kebutuhan dan Harapan Masyarakat yang Semakin Berubah Setiap kegiatan
bisnis dimaksudkan untuk mendatangkan keuntungan. Ini tidak bisa
disangkal. Namun dalam masyarakat yang semakin berubah, kebutuhan dan
harapan masyarrakat terhadap bisnis pun ikut berubah. Karena itu, untuk
dapat bertahan dan berhasil dalam persaingan bisnis modern yang ketat
sekarang ini, para pelaku bisnis semakin menyadari bahwa mereka tidak
bisa begitu saja hanya memusatkan perhatian pada upaya mendatangkan
keuntungan yang sebesar besarnya.
• Terbatasnya Sumber Daya Alam Argument ini didasarkan pada kenyataan
bahwa bumi kita ini mempunyai sumber daya alam yang terbatas. Bisnis
justru berlangsung dalam kenyataan ini, dengan berupaya memanfaatkan
secara bertanggungjawab dan bijaksana sumber daya alam yang terbatas itu
demi memenuhi kebutuhan manusia. Maka bisnis diharapkan melakukan
kegiatan social tertentu yang terutama bertujuan untuk memelihara sumber
daya alam.
• Lingkungan Sosial yang Lebih Baik Bisnis berlangsung dalam suatu
lingkungan social yang mendukung kelangsungan dan keberhasilan bisnis
itu dimasa depan. Ini punya implikasi etis bahwa bisnis mempunyai
kewajiban dan tanggung jawab moral dan social untuk memperbaiki
lingkungan sosialnya kea rah yang lebih baik. Semakin baiknya lingkungan
sosialnya dengan sendirinya akan memperbaiki iklim bisnis yang ada.
• Perimbangan Tanggung Jawab dan Kekuasaan Keterlibatan social
khususnya, maupun tanggung jawab social perusahaan secara keseluruhan,
juga dilihat sebagai suatu pengimbang bagi kekuasaan bisnis modern yang
semakin raksasa dewasa ini
• Bisnis Mempunyai Sumber Daya yang Berguna
• Keuntungan Jangka Panjang
6. Implementasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
• Prinsip utama dalam suatu organisasi profesional, termasuk perusahaan, adalah bahwa struktur mengikuti strategi
• Artinya, struktur suatu organisasi didasarkan ditentukan oleh strategi dari organisasi atau perusahaan itu
• Strategi yang diwujudkan melalui struktur organisasi demi mencapai
tujuan dan misi perusahaan perlu dievaluasi secara periodik, salah satu
bentuk evaluasi yang mencakup nilai-nilai dan tanggung jawab sosial
perusahaan adalah Audit Sosial
Saat ini
sudah banyak perusahaan yang menerapkan program program tanggung jawab
sosial. Mulai dari perusahaan yang terpaksa menjalankan program tanggung
jawab sosial-nya karena peraturan yang ada, sampai perusahaan yang
benar-benar serius dalam menjalankan program tanggung jawab sosial
dengan mendirikan yayasan khusus untuk program program tanggung jawab
sosial mereka. Berdasarkan konsep Triple Bottom Line (John Elkington,
1997) atau tiga faktor utama operasi dalam kaitannya dengan lingkungan
dan manusia (People, Profit, and Planet), program tanggung jawab sosial
penting untuk diterapkan oleh perusahaan karena keuntungan perusahaan
tergantung pada masyarakat dan lingkungan.
Sumber :
http://tedyjindol.wordpress.com/2012/11/07/bab-iv-tanggung-jawab-sosial-perusahaan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar